28 Juli 2024 - 19:59
Ayatullah Khamenei Resmi Kukuhkan Pezeshkian sebagai Presiden Iran ke-8

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei secara resmi mengukuhkan Masoud Pezeshkian sebagai presiden Iran.

Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA - Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei secara resmi mengukuhkan Masoud Pezeshkian sebagai presiden Iran.

Dalam sebuah upacara di Husainiyah Imam Khomeini Teheran pada Minggu pagi (28/7), Pemimpin Tertinggi Iran mendukung Pezeshkian sebagai presiden ke-9 Republik Islam, berdasarkan Pasal 110 Konstitusi.

“Saya mendukung Yang Mulia Dr. Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Republik Islam Iran”, demikian bunyi dekrit Ayatullah Khamenei yang dibacakan oleh pimpinan kantornya.

Pemimpin Tertinggi, dalam dekritnya, memuji pemilihan presiden ke-14 sebagai salah satu kehormatan Republik Islam , dan berterima kasih kepada rakyat dan pejabat Iran karena telah menyelenggarakan pemungutan suara dalam suasana yang tenang.

Presiden berjanji untuk melayani rakyat

Presiden Pezeshkian juga menyampaikan pidato. Ia berterima kasih kepada Pemimpin Tertinggi atas kebijaksanaannya yang membuka jalan bagi partisipasi efektif dan kompetisi yang bermakna di negara tersebut antara pandangan politik yang berbeda. 

 Pezeshkian juga mengatakan bahwa ia telah diberi tanggung jawab yang berat karena bangsa Iran telah memilihnya. Ia mengatakan bahwa mematuhi hukum adalah satu-satunya cara yang membantu pemerintah menyelesaikan masalah dan memenuhi harapan rakyat.

Presiden menambahkan bahwa interaksi antara pemerintah dan rakyat juga membantu negara berkembang, dengan mencatat bahwa pemerintahannya bermaksud untuk mencapai tujuan tersebut dengan tetap berkomitmen pada kebijakan umum yang diumumkan oleh Pemimpin Tertinggi.

Persatuan dan berpegang teguh pada nilai-nilai agama juga merupakan faktor kunci lainnya, kata Pezeshkian, memberikan janji bahwa pemerintahannya akan melayani rakyat semampunya dan “tidak akan mengambil jalan lain kecuali jalan keadilan dan kejujuran”.

Sebelum pengesahan, Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi memberikan pengarahan tentang proses pemilihan presiden. Ia mengatakan bahwa pemilihan memenuhi asas-asas pokok yang ditetapkan undang-undang, karena terselenggara tanpa penyimpangan dalam suasana aman dan tenteram serta melibatkan partisipasi masyarakat. Upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi termasuk mantan penjabat presiden Mohammad Mokhber, Ketua Parlemen Mohammad Baqer Qalibaf, dan Kepala Kehakiman Gholam-Hossein Mohseni-Eje'i.

Pezeshkian terpilih sebagai presiden dalam pemilihan putaran kedua yang diadakan pada tanggal 5 Juli, menang melawan Saeed Jalili. Pemilu putaran kedua diadakan seminggu setelah putaran pertama pemilihan presiden dadakan yang diadakan untuk memilih pengganti mendiang presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter di Iran barat pada 19 Mei.

Pelantikan Pezeshkian akan dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli, dengan partisipasi pejabat tinggi Iran dan delegasi dari 70 negara.